Spektakuler, Kenduri Swarnabhumi 2024 di Merangin

· Tamu Undangan Diajak Masuk Dunia Zaman Dahulukala

 

Bangko-Perhelatan akbar Festival Biduk Gedang Beselang Angkut Padi serangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi Kabupaten Merangin 2024 yang dibuka Gubernur Jambi H Al Haris, berlangsung meriah dan spektakuler, Sabtu malam (27/7).

 

Agenda tahunan Kabupaten Merangin tersebut dihadiri tamu-tamu penting dari Pemerintah Pusat dan dari provinsi tetangga, diantaranya Direktur Perfilman Musik dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Ahmad Mahendra.

 

Hadir juga Ketua Tim Kerja Festival Kemendikbud Ristek RI Meta Ambar Pana, Bupati Damasraya, Pj Bupati Sarolangun, Pj Bupati Kerinci, Bupati Bungo, Pj Bupati Tebo, Bupati Tanjungjabung Barat, Sekda Kota Jambi, Sekda Merangin Fajarman, unsur Forkopimda Merangin, para tokoh adat, Budayawan, peneliti budaya berbagai daerah.

 

Tampak juga Ketua TP PKK Provinsi Jambi Hj Hesnidar Haris, Ketua TP PKK Merangin Dr Hj Idriani Mayesti Mukti, Ketua Dharma Wanita Ny Rizmila Fajarman, para pejabat di jajaran Pemprov Jambi dan pejabat Pemkab Merangin serta ribuan masyarakat.

 

Para tamu undangan terlebih dahulu dijamu makan malam dengan berbagai menu dan suasana penuh kearifan lokal, di Rumah Tuo Rantau Panjang Tabir. Selanjutnya rombongan pertolak ke lokasi acara Gelanggang Bantai Adat Dusun Baru Rantau Panjang Tabir.

 

Memasuki lokasi acara, seluruh tamu yang hadir seperti dibawa masuk ke dunia masa lalu. Betapa tidak, lokasi acara didekorasi sedemikian rupa dengan berbagai ornamen budaya dan tradisi yang kental, benar-benar seperti zaman dahulukala.

 

Acara pembukaan Festival Biduk Gedang Beselang Angkut Padi serangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi Kabupaten Merangin 2024 tersebut, ditandai dengan pemukulan Kalinong bersama Gubernur Jambi dan para pejabat yang hadir.

 

‘’Melalui Kenduri Swarnabhumi ini, sudah banyak adat budaya dan tradisi di Provinsi Jambi yang telah terangkat. Adat budaya dan tradisi itu tidak hanya yang terlihat saja, tetapi mengandung unsur melestarikan alam lingkungan,’’ujar Gubernur Jambi.

 

Dari mulai Sungai Batanghari, kemudian adat Melayu Jambi, semua tradisi yang ada di Provinsi Jambi itu secara bertahap mulai terangkat melalui Kenduri Swarnabhumi yang telah digelar di semua kabupaten/kota di Provinsi Jambi.

 

‘’Terimakasih Pak Dirjen dan Pak Menteri yang telah memperkasai acara ini. Mudah-mudahan Kenduri Swarnabhumi ini setiap tahunnya terus kita kembangkan, mengakar sampai ke budaya dan tradisi masyarakat kita yang paling bawah,’’harap Gubernur.

 

Diakui H Al Haris, sejak tiga tahun silam Provinsi Jambi banyak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, terutama bidang kebudayaan dan pendidikan. Untuk dana dana pendidikan Provinsi Jambi terbesar di Indonesia.

 

Terpisah, Direktur Perfilman Musik dan Media Kemendikbud Ristek RI Ahmad Mahendra mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Jambi yang telah melaksanakan kegiatan Kemendikbud Ristek RI Kenduri Swarnabhumi.

 

‘’Kegiatan yang sangat positif sekali ini tentunya akan terus berlanjut. Saya juga minta kepada masyarakat Jambi untuk melestarikan Geopark Merangin-Jambi yang telah ditetapkan UNESCO sebagai taman bumi,’’ujar Ahmad Mahendra.

 

Bahkan Direktur Perfilman Musik dan Media Kemendikbud Ristek RI itu, sangat bangga dengan Geopark Merangin-Jambi, dengan menampilkan berbagai fotonya di sejumlah sisi kawasan Geopark Merangin-Jambi di acara Kenduri Swarnabumi tersebut.

 

Pj Bupati Merangin H Mukti mengatakan, Kenduri Swarnabhumi suatu proses kreatif kegiatan bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya dan lingkungan, khususnya di sepanjang aliran Sungai Batanghari.

 

‘’Kegiatan Kenduri Swarnabhumi merupakan upaya Pemerintah melakukan apokasi kebijakan publik, tentang pelestarian sungai profasi keutuhan budaya kedepan,’’ujar Pj Bupati Merangin.

 

Kenduri Swarnabhumi lanjut H Mukti, yang telah dilaksankan sejak 2022 iakan terus berlanjut dengan barbagai perkembangan dan inovasi, membawa semangat untuk bersama-sama memanujukan tradisi dan budaya yang selaras dengan pelestarian lingkungan. (teguh/kominfo)