Bangko-Penjabat (Pj) Bupati Merangin Jangcik Mohza, melalui Sekda Merangin Fajarman, membuka Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester II, dalam upaya percepatan penurunan Stunting Kabupaten Merangin 2024, Jumat (15/11).
Pada acara yang digelar di Aula Depati Payung Bappeda Merangin tersebut Sekda mengatakan, pada audit kasus Stunting semester ke-2 tahun 2024, terdapat tujuh balita dan dua orang ibu hamil, mereka berasal dari tujuh kecamatan di Merangin.
‘’Hasil dari audit ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi kita dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih efektif dalam penanganan Stunting serta rekomendasi dari tim pakar tentang penanganan kasus stunting ini,’’ujar Sekda.
Selain itu, melalui diseminasi audit Stunting, diharapkan terjadi perbaikan tatalaksana upaya pencegahan Stunting yang lebih maksimal lagi, sehingga dapat mempercepat menurunkan angka Stunting di Kabupaten Merangin.
‘’Terimakasih kepada seluruh Tim Audit, Tim Pakar serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan audit ini. Kerja keras dan dedikasi semua adalah bentuk nyata dari komitmen kita untuk menurunkan akan stunting di Merangin,’’terang Sekda.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Merangin itu berkomitmen, akan terus mengembangkan program-program inovasi percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Merangin.
‘’Tujuan kita untuk memberantas Stunting dan berkeyakinan Kabupaten Merangin mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berlualitas serta berdaya saing bebas dari Stunting,’’jelas Fajarman.
Terpisah, Suherman ketua panitia penyelenggara Diseminasi Audit Stunting Semester II mengatakan, Stunting pada balita menjadi permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas nasional.
Penyebab Stunting jelas Plt Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Merangin itu, dapat dimulai sejak kehamilan sampai balita, bersifat multifactor, diantaranya asupan makanan, kesehatan, lingkungan dan sosial ekonomi.
‘’Saat ini prevalensi Stunting di Kabupaten Merangin sebesar 14,9%, sementara target prevalensi stunting Kabupaten Merangin pada tahun 2024 sebesar 9 %,’’ujar Asisten II Setda Merangin tersebut pada Audit Stunting yang diikuti 90 orang peserta itu.
Sedangkan tujuan dilaksanakannya Audit Stunting lanjut Suherman, untuk menyampaikan hasil kajian kasus audit, yang merupakan penajaman rekomendasi intervensi spesifik dan sensitive serta intervensi pencegahan yang dibutuhkan sesuai hasil kajian berdasarkan kelompok sasaran yang diaudit.
Tampil sebagai narasumber, Psikolog Ira Gustia Ningsih, S.Psi., M.Psi., dari Dinas Sosial Kabupaten Merangin dan dr Al Hadi, Sp.Og.,M.Kes yang mengulas habis terkait Kurang Energi Kronik (KEK) dan pencegahan Stunting pada masa kehamilan.
Tampak hadir, unsur Forkopimda Merangin, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemkab Merangin, Ketua Dharma Wanita Persatuan Merangin Ny Rizmila Fajarman, Ketua TP PKK Merangin diwakili.
Hadi juga Direktur RSD Kol Abundjani Bangko dr Iwan, para camat se-Kabupaten Merangin, para Kepala Puskesman se-Kabupaten Merangin, petugas gizi, para bidan desa se-Kabupaten Merangin.(teguh/kominfo)