Plt Sekda: Jangan Gagal Paham Soal Stunting
· Tim Stunting Gelar Publikasi Hasil Analisis Data Pengukuran 2020
15 Desember 2020
Dipublikasikan oleh Admin
Daerah
Dibaca 744 Kali
Bangko - Semua Tim Pencegahan Stunting, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan sampai ke tingkat desa, jangan sampai gagal paham terhadap Stunting. Terlebih para kepala desa, harus tahu betul apa itu Stunting.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Merangin H Al Haris melalui Plt Sekda H Hendri Maidalef, ketika membuka acara Publikasi Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting tingkat Kabupaten Merangin 2020, Selasa (15/12).
Pada acara yang berlangsung di Aula Hotel Merangin tersebut, Plt Sekda menegaskan, semua tim harus paham apa itu Stunting dan bagaimana cara menurunkan angka Stunting itu.
‘’Bagaimana kita akan mensosialisasikan penurunan angka stunting tersebut, kalau kita sendiri tidak tahu apa itu Stunting. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu Stunting,’’ujar Plt Sekda.
Stunting jelas H Hendri Maidalef, kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Perlu dikembangkan langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk menuntaskan Stunting.
‘’Stunting di Kabupaten Merangin harus benar-benar tuntas, sehingga generasi muda kita kedepan tumbuh sempurna. Untuk itu asupan gizi yang seimbang harus terpenuhi dengan baik,’’harap Plt Sekda.
Kabid Perencanaan Sosial Budaya dan Adpem Bappeda Merangin Lydia Gusmalita menambahkan, ada 15 desa dan 19 Puskesmas yang menjadi lokus penurunan angka Stunting 2020.
Ke-15 desa itu, Desa Rantau Limau Manis, Pematang Pauh, Ulak Makam, Sungai Nilau, Tunggul Bulian, Tigo Alur Pangkalan Jambu, Pulau Raman, Muara Jernih, Muara Madras, Rantau Panjang (Muara Siau) dan Sungai Manau.
Selain itu Desa Tanjung Putus, Pasar Muara Siau, Talang Paruh dan Muara Kibul. Di desa-desa tersebut, telah dilaksanakan program kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi baik itu gizi spesifik, maupun gizi sensitive.
‘’Jadi berdasarkan data E-PPBGM per Agustus 2020, dibandingkan 2019 kondisi stunting di 15 desa lokus itu telah mengalami penurunan. Ini artinya program dan kegiatan intervensi yang dilakukan berpengaruh positif terhadap penurunan dan pencegahan stunting,’’ujar Lydia Gusmalita.
Publikasi Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting tingkat Kabupaten Merangin 2020 tersebut, menghadirkan narasumber, Kepala Bappeda Provinsi Jambi dan Kadis Kesehatan Provinsi Jambi dan Kadis Kesehatan Kabupaten Merangin.(teguh/kominfo)
Bagikan ke Jejaring Sosial