Bangko - Ada yang menarik ketika Wabup Merangin H Mashuri meresmikan Gedung Seni dan Budaya di Desa Nilo Dingin Kecamatan Lembah Masurai pada Kamis (03/10).
Ketua TP PKK Merangin Hj Hesti Haris yang hadir pada acara berlangsung meriah tersebut, turun mensosialisasikan pentingnya diketahui warga bahaya stunting kepada para ibu-ibu dan bapak-bapak yang hadir.
Dikatakan wanita peraih berbagai penghargaan itu, banyak orang millennials yang selalu update tentang segala hal yang berhubungan dengan teknologi dan apa yang sedang trend, tapi cuek dengan kesehatan, salah satunya stunting.
Apa itu stunting? Stunting jelas Hj Hesti adalah kondisi dimana seorang mengalami gangguan pertumbuhan kronis akibat kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang lama, sehingga tinggi badan tidak sesuai dengan teman sebayanya.
‘’Biasanya gejala stunting ini mulai terlihat pada balita dengan rentang waktu 1-3 tahun. Ada yang beranggapan kalau hanya pendek saja, apa bahayanya? Banyak kok orang yang pendek, tapi bisa bekerja dengan baik dan lain-lain,’’ujar Hj Hesti.
Namun terang pemilik Taman Bunga Hesti’s Gerden ini, berbadan pendek adalah salah satu dampak dari stunting. Jadi, tidak selalu yang berbadan pendek pasti stunting, karena ada banyak faktor yang mengakibatkannya.
Sedangkan stunting bermula dari kekurangan nutrisi, sehingga dampaknya sangat luas bagi tumbuh kembang seorang anak. Tidak hanya fisik, tapi juga bisa mental dan tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi karakternya kelak.
Dampak stunting itu diantaranya, anak yang mengalami stunting cenderung memiliki tingkat kecerdasan dan mental yang lebih rendah dibandingkan anak-anak pada umumnya.
Selain itu, Masa depan anak itu akan terancam. Dengan kecerdasan yang rendah itu, tentu saja sumber daya manusia yang berkualitas akan berkurang. Jika dibiarkan secara terus menerus, tentu saja berdampak pada masa depan bangsa.
Permasalahan kemiskinan dan pengangguran harusnya di masa depan sudah semakin menurun, namun bahaya stunting yang diabaikan justru akan menambah jumlah kemiskinan dan pengangguran.
‘’Seperti hukum sebab akibat, jika kemiskinan dan pengangguran meningkat, maka ancaman lain yang mengikuti adalah kriminalitas yang semakin tinggi,’’terang Bunda PAUD Merangin ini.
Seseorang dengan tingkat kecerdasan dan mental yang rendah, berpotensi memiliki pola pikir yang pendek, rancu soal benar dan salah, sehingga salah satu cara mereka untuk mempertahankan hidup adalah merampas hak orang lain.(teguh/humas)