Bangko - Wabup Merangin H Mashuri, mengklarifikasi dan meluruskan menyebarnya isu yang menyatakan beliau positif Covid-19. Isu itu muncul usai rapid tes yang dilakukan wabup di Puskesmas Sungai Bulian Tabir Timur, beberapa hari lalu.
’’Saya diisukan positif Covid-19, sehingga masyarakat banyak yang menghubungi saya menanyakan langsung atas kebenaran isu yang telah menyebar luas tersebut,’’ujar Wabup dihadapan para wartawan di Aula Dua Kantor Bupati Merangin, Rabu (23/9).
Diceritakan wabup, Pada Minggu lalu kegiatan yang dilakukan cukup padat sekali. Ada menghadiri acara di Margo Tabir, pengajuan di Tabir Timur di dua tempat, Desa Sri Sembilan dan Desa Bukit Subur.
Usai menghadiri acara-acara itu, wabup mendapat informasi ada seorang warga dari Desa Muara Delang yang hasil swab-nya dinyatakan positif. ‘’Saya jadi ingat kalau saya merasa ada kontak dengan warga yang dimaksud di acara,’’ terang Wabup.
Makanya kemudian wabup, bersama Kadis Parpora Sukoso yang hadir mengikuti acara, menjadi ‘gaduh’ dan langsung melakukan rapid tes di Puskesmas terdekat, yaitu Puskesmas Sungai Bulian Tabir Timur.
‘’Saya gelisah kerena sudah banyak kontak dengan masyarakat. Parahnya lagi petugas medis yang me-rapid tes mengatakan hasilnya samar-samar. Saya berfirasat petugas medis ini tidak jujur berterus terang atas hasil rapidnya,’’ terang Wabup.
Kondisi itu jelas membuat wabup kian gelisah dan langsung menelepon Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Kol Abundjani Bangko dr Birman Saragih. Wabup kemudian meluncur ke rumah sakit dan langsung melakukan rapid tes ulang.
‘’Rapid tes di rumah sakit itu ditunjukan tim medis hasilnya negative. Tapi saya masih kurang puas atas hasil tersebut dan akan melakukan uji swab untuk memastikan kondisi saya sebenarnya,’’ jelas Wabup.
Bagaimana dengan hasil swab-nya nanti? Wabup mempersilahkan tim medis rumah sakit bersama Satgas Covid-19 Kabupaten Merangin, untuk mengumumkannya secara terbuka.
‘’Saya ingin melindungi keluarga saya dari Covid-19, tetangga saya, sahabat saya, rekan-rekan sekerja saya dan seluruh masyarakat Kabupaten Merangin, makanya sudah tiga hari ini saya lakukan isolasi mandiri di rumah,’’ terang Wabup.
Wabup sangat prihatin dengan isu yang berkembang tersebut, sehingga cukup mengganggu kehidupan sosialnya. Wabup tidak berani keluar rumah, bahkan mau ke masjid saja jadi berat.(teguh/kominfo)