Bangko-Bupati Merangin H Al Haris pada Sabtu malam (30/9), meresmikan Paguyuban Puspo Budoyo di Desa Meranti Kecamatan Pamenang. Acara peresmian yang digelar di Balai Desa setempat itu, berlangsung meriah.

Hajatan akbar yang dihadiri ratusan warga Merangin asal Jawa itu, digabung dengan acara peringatan satu Muharram tahun baru Islam 1439 H. ‘’Saya sangat memberikan apresiasi terhadap acara yang sangat positif ini,’’ujar Bupati.

Dengan peresmian Paguyuban Puspo Budoyo ini lanjut bupati, bearti semua masyarakat yang tergabung dalam paguyuban tersebut, telah berupaya keras melestarikan seni dan budaya.

Diakui bupati, diera globalisasi seperti sekarang ini sangat tidak mudah untuk mempertahankan seni dan budaya. Berbagai pengaruh luar bermunculan dan terbendung oleh berbagai media, terutama media sosial.

Kedepan bupati berharap, akan semakin banyak lagi para generasi muda Merangin keturunan Jawa, yang ikut belajar untuk berkesenian memperdalam ilmu seni dan budaya.

Sehingga para generasi muda akan semakin mencintai seni budaya daerahnya. Dengan demikian seni dan budaya itu akan terus dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya dan tidak akan punah.

‘’Seni dan budaya ini merupakan transisi dari para leluhur kita yang tidak boleh dipunahkan. Seni dan budaya itu harus selalu melekat dalam kehidupan kita sehari-hari di masyarakat,’’pinta Bupati.(teguh/humas)

">

H Al Haris Resmikan Paguyuban Puspo Budoyo

Bupati: Generasi Muda Harus Lestarikan Seni dan Budaya

Bangko-Bupati Merangin H Al Haris pada Sabtu malam (30/9), meresmikan Paguyuban Puspo Budoyo di Desa Meranti Kecamatan Pamenang. Acara peresmian yang digelar di Balai Desa setempat itu, berlangsung meriah.

Hajatan akbar yang dihadiri ratusan warga Merangin asal Jawa itu, digabung dengan acara peringatan satu Muharram tahun baru Islam 1439 H. ‘’Saya sangat memberikan apresiasi terhadap acara yang sangat positif ini,’’ujar Bupati.

Dengan peresmian Paguyuban Puspo Budoyo ini lanjut bupati, bearti semua masyarakat yang tergabung dalam paguyuban tersebut, telah berupaya keras melestarikan seni dan budaya.

Diakui bupati, diera globalisasi seperti sekarang ini sangat tidak mudah untuk mempertahankan seni dan budaya. Berbagai pengaruh luar bermunculan dan terbendung oleh berbagai media, terutama media sosial.

Kedepan bupati berharap, akan semakin banyak lagi para generasi muda Merangin keturunan Jawa, yang ikut belajar untuk berkesenian memperdalam ilmu seni dan budaya.

Sehingga para generasi muda akan semakin mencintai seni budaya daerahnya. Dengan demikian seni dan budaya itu akan terus dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya dan tidak akan punah.

‘’Seni dan budaya ini merupakan transisi dari para leluhur kita yang tidak boleh dipunahkan. Seni dan budaya itu harus selalu melekat dalam kehidupan kita sehari-hari di masyarakat,’’pinta Bupati.(teguh/humas)


Bagikan ke Jejaring Sosial