H Al Haris Buka Keterisoliran Koto Rawang


Bangko - Warga Desa Koto Rawang Kecamatan Jangkat menilai Bupati Merangin H Al Haris, telah mengukir sejarah bagi desanya. Betapa tidak, desa yang selama ini terisolir karena tidak punya jalan, sekarang sudah terbuka.

Tidak hanya kendaraan roda dua  yang lancar menuju desa berpenduduk sekitar 300 kepala keluarga itu, tapi sekarang kendaraan roda empat sudah lancar masuk keluar desa tersebut, setelah diresmikannya jalan oleh Bupati H Al Haris.

‘’Meskipun negara kita telah merdeka selama 74 tahun, tapi kami baru merasakan kemerdekaan itu sekarang, setelah Bapak Bupati H Al Haris membuka jalan menuju ke desa kami,’’ujar Daria Kades Koto Rawang.

Pada acara syukuran bayar nazar warga ke bupati ‘beras seratus sapi seekor’ di Aula Desa Koto Rawang pada Minggu (29/9) itu, Daria menyebutkan sebelumnya warga bisa keluar dari desanya dengan berjalan kaki selama empat jam.

Bupati Merangin ketika dikonfirmasi usai acara mengaku dibukanya jalan yang menelan dana tahap pertama Rp 1 miliar tersebut, hasil dari program Pertisun (Perjalanan Pejabat Tidur di Dusun) yang dilakukannya pada Desember 2017.

‘’Waktu itu saya berpikir bagaimana jika ada warga yang sakit atau ada ibu yang akan melahirkan, karena Desa Koto Rawang sama sekali tidak punya jalan untuk kendaraan. Saya sangat merisaukan itu,’’ujar Bupati.

Bupati tidak ingin masyarakat Koto Rawang terus menderita, terutama anak-anak, karena harus berjalan kaki lebih dari empat jam bisa keluar sampai ke Jangkat. Bupati menyebut jalan yang dibangunnya itu merupakan warisan.

Warisan yang harus dijaga masyarakat, untuk anak cucu mereka. Melalui jalan itu bupati berharap anak-anak Koto Rawang akan termotifasi untuk maju dan bangkit membangun daerahnya.

Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mardansyah Saidi mengatakan, jalan yang dibangun bupati itu panjangnya 11,4 Km. ‘’Jalan itu dibuka dari Desa Lubuk Pungguk ke Koto Rawang, lebarnya enam meter,’’ujarnya.

Sedangkan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Merangi Aspan mengatakan, di sepanjang jalan itu ada empat jembatan sementara yang dibangun masyarakat secara swadaya.

‘’Masyarakat sangat berperan terbukanya jalan itu, mereka bergotong royong ikut membangun empat jembatan sementara. Jembatan permanen akan kita bangun pada tahup selanjutnya,’’terang Aspan. (teguh/humas)


Bagikan ke Jejaring Sosial