Logo

H Mashuri Resmikan Paguyuban Setyo Laras

Dipublikasikan oleh admin - 11 September 2020 - 1102 Dilihat
Berita IMG

Bangko - Wabup Merangin H Mashuri didampingi Kadis Parpora Sukoso dan Kadis Ketahanan Pangan Slamet Sudarsono, meresmikan Paguyuban Setyo Laras, di Desa Pauh Menang Kecamatan Pamenang Kabupaten Merangin, Kamis malam (10/9).

Pada kesempatan itu, wabup sangat memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada semua pengurus Paguyuban Setyo Laras, yang telah berjasa ikut serta melestarikan budaya asli Jawa.

‘’Kesenian Wayang Kulit ini merupakan warisan nenek moyang, yang secara turun temurun diwariskan ke generasi berikutnya. Untuk itu kelestariannya harus terus dipertahankan dengan mendirikan paguyuban seperti Setyo Laras ini,’’ujar Wabup.

Pada acara peresmian Paguyuban Setyo Laras tersebut, digelar pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk. Untuk menghibur ratusan penonton, panitia menghadirkan dua orang dalang kondang dari Jawa.

Pertunjukan Wayang Kulit pertama tampil Ki Dalang Tjokro Wardoyo  dari Solo. Sedangkan pada pagelaran Wayang Kulit kedua tampil Ki Dalang Darmadi putra Merangin asal  Yogjakarta.

Menariknya selain berprofesi sebagai Dalang, ternyata Ki Dalang Darmadi merupakan anggota DPRD Kabupaten Merangin dari Fraksi PDIP yang aktif berperan mempercepat kemajuan Kabupaten Merangin.

Kedua dalang lewat tangannya yang sangat terampil, memainkan gerak wayang mengiringi musik dan alur cerita dengan karakter suara  yang beda dari masing-masing tokoh wayang yang diperankan, sehingga ratusan penonton larut dalam lakon melarik itu.

Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk tersebut, bertemakan ‘Nggelar Seni Pedhalangan Ringgit Wacucal’. Pada malam itu juga hadir Kapolsek Pamenang Faturrahman.

Sementara itu Kadis Ketahanan Pangan Merangin Slamet Sudarsono yang juga putra Merangin asal Jawa, mengajak seluruh generasi muda Merangin khususnya dari warga Merangin asal Jawa,  untuk terus melestarikan kesenian Jawa.

‘’Kalau boten (tidak) wonge dewek (orang kita sendiri) siapa lagi yang akan melestarikan kesenian Jawa ini. Jangan sampai kesenian leluhur kita ini  jadi punah dan generasi muda tidak mengenal lagi kesenian daerah asalnya,’’ajak Slamet Sudarsono. (teguh/kominfo)

Share: