Logo

H Mashuri Akan Dapat Penghargaan Dua Satyalancana

Dipublikasikan oleh admin - 15 March 2023 - 1698 Dilihat
Berita IMG

· Dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia

 

 

Bangko-Bupati Merangin H Mashuri akan mendapat tanda kehormatan Penghargaan Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

 

 

Verifikasi dan peninjauan lapangan atas usulan tanda kehormatan dua penghargaan tersebut, telah dilakukan kepada bupati, di Auditorium rumah dinas bupati Merangin, Rabu pagi (15/3).

 

 

Tim verifikasi dan peninjauan lapangan itu terdiri dari Brigjen TNI (Mar) Ludi Prasetyono selaku kepala biro gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan, Elisa Cintia Dewi, SE kasubbag Adm Dewan GTK dan Nug serta staf biro GTK Sertu Nav Aulia Frediyanto.

 

 

Mereka disambut bupati bersama sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Merangin dengan Tarian Sekapur Sirih, di halaman depan rumah dinas bupati. Lalu rombongan dipersilahkan masuk ke ruang tamu rumah dinas.

 

 

Selanjutnya dilakukan verifikasi di Auditorium rumah dinas bupati Merangin. Pada kesempatan itu, bupati dihadapan Tim Verifikasi mamaparkan kondisi pertanian di Kabupaten Merangin.

 

 

Dijelaskan bupati, pertanian di Kabupaten Merangin telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Tidak hanya hasil pertanian berupa sayur-sayuran, tapi juga beras, jagung dan berbagai jenis pertanian lainnya.

 

 

Selain itu Merangin juga telah memiliki Pasar Agro Pertanian yang beroperasi 24 jam di halaman Pasar Rakyat Merangin. ‘’Nanti kalau Pak Jenderal tidur di Merangin, jam 24.00 WIB kita bisa melihat langsung aktivitas Pasar Agro tersebut,’’ujar Bupati.

 

 

Meningkatnya perekonomian masyarakat dari hasil pertanian  tersebut, senada dengan visi misi pasangan bupati Merangin, ‘Merangin Mantap’ unggul di bidang pertanian dan pariwisata.

 

 

Terpisah, Selamet Sudarsono kadis Pertanian dan Hotikultura Pemkab Merangin menerangkan, keunggulan lainnya bupati telah mampu merubah eks lahan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) menjadi sawah subur yang menguning.

 

 

‘’Lahan eks PETI itu tadinya merupakan lahan tidur yang tidak produktif, tapi sekarang lahan itu sudah kembali menjadi sawah, dengan hasil panen yang melimpah,’’terang Selamet.(teguh/kominfo)

Share: