BANGKO – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Merangin dalam rangka menghadiri peringatan HUT Kabupaten Merangin ke-76, Senin (22/12).
Zulhas tiba melalui Bandara Muara Bungo sekitar pukul 07.30 WIB dan disambut langsung oleh Gubernur Jambi Al Haris, Bupati Merangin M. Syukur, serta Bupati Bungo Dedy Putra.
Sebelum bertolak ke Gedung DPRD Merangin untuk sidang paripurna, rombongan terlebih dahulu meninjau lahan pertanian di Desa Mentawak Kecamatan Nalo Tantan untuk mengikuti kegiatan panen jagung sekaligus menyerahkan bantuan 5 unit traktor.
Dalam sambutannya di sela-sela kegiatan panen, Menko Zulhas memaparkan capaian signifikan program ketahanan pangan di bawah kepemimpinan Presiden. Ia menyoroti transisi besar pada komoditas beras dan jagung.
"Tahun 2024 Indonesia impor beras 4,5 juta ton. Namun pada 2025, impor beras nol, bahkan surplus 4,7 juta ton. Ini berkat bantuan TNI dalam pembukaan sawah baru dan pengawalan distribusi pupuk," ujar Zulhas di hadapan para petani dan pejabat daerah.
Terkait komoditas jagung, Zulhas menyatakan bahwa Indonesia kini sudah berada di jalur swasembada untuk kebutuhan pakan ternak.
"Tahun lalu kita impor 2,8 juta ton jagung, tahun ini, untuk pakan impornya nol. Produksi kita naik di angka 18-19 juta ton berkat dukungan Polri yang turut membantu penanaman jagung," tambahnya.
Selain masalah produksi lahan, Menko Pangan juga mengajak seluruh jajaran TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Program ini menyasar ibu hamil, balita, hingga pelajar tingkat SMA guna memastikan generasi masa depan yang sehat dan cerdas.
Sebagai motor penggerak ekonomi, Zulhas juga menyinggung keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Ia menegaskan bahwa kemajuan Indonesia harus dimulai dari desa.
"Tidak mungkin Indonesia maju hanya karena satu obor di Jakarta. Kita akan maju jika lilin-lilin menyala di setiap desa melalui ekonomi rakyat," tegasnya.
Pemerintah berencana membangun gedung Kopdes seluas 600 meter persegi di setiap desa yang nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas transportasi seperti truk, mobil operasional, hingga bentor. (Angga/indra/van/Kominfo)